Tuesday, March 13, 2018

Makalah SOP Pembersihan Luka dengan Teknik Debridment

MAKALAH STANDAR OPERASIONAL PEMBERSIHAN LUKA DENGAN TEKNIK  DEBRIDMEN

 Assalamu'alaikum Wr. Wb.
      Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan contoh makalah standar operasional pembersihan luka dengan menggunakan teknik debridment. Ini merupakan makalah yang sangat sederhana. Jika ada yang kurang jelas bisa menanyakan langsung di kolom komentar. 


BAB I
 PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
        Kulit tersusun dari tiga lapisan yaitu epidermis,dermis dan jaringan sub kutan.kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan merupakan proteksi terhadap organ-organ yang terdapat dibawahnya dan membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar.
         Dalam menjalankan aktivitas, seringkali kita mengalami kecelakaan baik ringan ataupun berat.
Untuk menghilangkan nekrosis atau kulit yang mati ini dilakukan tindakan pembersihan atau yang sering disebut debridemen.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa definisi dari debridement ?
2.      Apa sajakah jenis-jenis dari debridement?
3.      Apa sajakah Indikasi dari debridement ?
4.      Apa sajakah tujuan dari debridement?
5.      Bagaimana proses dan teknik debridement ?
6.      Apa sajakah komplikasi dari debridement?
7.      Bagaimana langkah-langkah debridement ?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui definisi debridement
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis debridement
3.      Untuk mengetahui indikasi debridement
4.      Untuk mengetahui tujuan debridement
5.      Untuk mengetahui proses dan teknik debridement
6.      Untuk mengetahui komplikasi debridement
7.      Untuk mengetahui langkah-langkah debridement


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi
Debridemen adalah menghilangkan jaringan mati juga membersihkan luka dari kotoran yang berasal dari luar yang termasuk benda asing bagi tubuh caranya yaitu dengan mengompres luka menggunakan cairan atau beberapa material perawatan luka yang fungsinya untuk menyerap dan mengangkat bagian bagian luka yang nekrotik (keperawatan medikal bedah edisi 8 Bruner & sudarth.2002.suzzane c smeltzer brenda g.bare)
Debridemen adalah sebuah tindakan eksisi yang bertujuan untuk membuang jaringan nekrosis ataupun debris yang menghalangi proses penyembuhan luka dan potesial terjadi atau berkembangnya infeksi sehingga merupakan tindakan pemutus rantai respon inflamasi sistemik maupun sepsis.
B.     Jenis debridmen
1.      Debridemen Otolitik
Pada peristiwa debridemen alami, jaringan mati akan memisahkan diri secara spontan dari jaringan viable yang ada di bawahnya
2.      Debridemen Mekanis
Debridemen mekanis meliputi penggunaan gunting bedah dan forset utuk memisahkan dan nengangkat eskar
3.      Debridemen Bedah ( Surgikal )
Debridemen bedah ialah tindakan oprasi dengan melibatkan eksisi primer seluruh tebal kulit sampai pasia atau dengan mengupas lapisan kulit yang terbakar denan cara berthap sampai mengenai jaringan yang masih berdarah
C.    Indikasi
1.      Debridemen Otolitik
-          SANGAT selektif tanpa menyebabkan kerusakan kulit di sekitarnya
-          Prosesnya aman, menggunakan mekanisme pertahanan tubuh sendiri untuk membersihkan luka debris nekrotik
-          Efektif dan mudah
-          Sedikit atau tanpa nyeri
2.      Debridemen Mekanis
-          Untuk luka dengan debris nekrotik moderat
-          Materialnya murah
3.      Debridemen Bedah ( Surgikal )
-          Cepat dan slektif
-          Simpel
D.    Tujuan debridemen
1.      Untuk menghilangkan jaringan yang terkontaminasi oleh bakteri dan benda asing
2.      Untuk menghilangkan jaringan yang telah mati dalam persiapan kesembuhan luk
3.      Ekstensi luka untukmengidentifikasi daerah cedera
4.      Deteksi dan membuang benda asing  terutama benda organik
5.      Deteksi dan membuang jaringan non viabel
E.     Prinsif Dan Teknik
1.      Menggunakan torni quet
-          Mengurangi perdarahan
Penggunaan torniquet dalam debridement  sangat terbatas dan sebagian besar tindakan dilakukan tanpa torniquet
2.      Eksisi luka
-    Eksisi/pemotongan dilakukan sampai mencapai tepian kulit yang sehat atau sampai mengeluarkan darah.
-      Perlu diingat bahwa untuk membersihkan kontaminasi diperlukanpaparan (exposure) yang adekuat
-        Usaha membersihkan debris dengan mengorek (poking) luka yang kecil dapat berbahaya.
-         Perluasan luka asli harus dilakukan dengan penuh perencanaan untuk menghidari adanya sayatan yang tidak berguna yang akan mengganggu tatalaksana selanjutnya
-    Eksisi yang paling aman adalah mengikuti garis untuk fasiotomi karena sayatan ini menghindari arteri perforator yang mungkin berguna untuk mengambil flap kulit  bila dibutuhkan

3.      Jaringan Non Vital
-      Jaringan mati merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan bakteri oleh karena itu semua jaringan yang mati tersebut harus dibuang.
-       Pendekatan bertahap dan sistematis diperlukan terutama bila menghadapi luka yang besar dan kompleks agar tidak terjadi debridement yang tidak adekuat.
4.      Jaringan nekrotik
-          Kulit dan lemak subkutis:  ekstensi hingga ke jaringan sehat
-          Fasia : indikasi eksisi: non viabel, rusak, terkontaminasi
-         Otot: hati-hati dalam eksisi, 10% massa  otot sisa dapat berfungsi baik apabila terhubung dengan tendon
F.     Komplikasi debridemen
-          Sakit
-          Pendarahan;
-          Infeksi;

A.    SOP debridemen
Debridemen
pengertian
Debridemen adalah proses pengangkatan jaringan avital atau jaringan mati dari suatu luka. Jaringan avital dapat berwarna lebih pucat coklat muda atau hitam dan dapat kering atau basah

Tujuan
1.      Sebagai acuan tenaga medis dalam melakukan debridemen.
2.      Membuang jaringan mati serta mempercepat penyembuhan luka.
Reverensi
Buku ajar ilmu bedah FkUI
Prosedur
A.    ALAT – ALAT
-          PINSET
-          Gunting
B.     Bahan-bahan
-          Nacl 0,9%
C.     Langkah langkah
1.      Tindakan dan antiseptik
2.      Anastesi infiltrasi sekitar luka
3.      Luka di cuci sampai bersih
4. Identifikasi jaringan nekrotik dan struktur neurovaskular
5.      Jepit jaringan nekrotik dengan pinset, gunting
6.     Ulangi langkah 5- semua atau sebagian besar terbuang sampai jaringan sehat terlihat (sudah ada perdarahan normal )
7.   Jika luka tertutup darah, cuci luka dengan Nacl 0,9% lalu identifikasi kembali jaringan yang mati..
8.     Selanjutnya tergantung tipe lua dapat di jahit primer atau di lakukan perawatan luka terbuka atau tindakan definitif lainnya



        Demikianlah contoh makalah standar operasional pembersihan luka dengan teknik debridment semoga bermanfaat dan mohon maaf bila ada kesalahan dan kata-kata yang salah. Jangan lupa untuk terus kunjungan blog raftip karena disini akan update setiap hari mengenai materi dan tugas-tugas yang berhubungan dengan keperawatan. Terima kasih!!!

No comments:

Post a Comment